Sunrays

Blogger Template by ThemeLib.com

Powered By Blogger

JENDELA RADIO

Published by ABAD ANTARIKSA under on 19.02

Pada tahun 1931 seorang ahli fisika Amerika, Karl Jansky, menyelidiki suatu macam derau radio atau statik yang mengganggu komunikasi jarak jauh. Derau itu disebabkan oleh radiasi yang dikenal panjang gelombangnya tetapi ternyata berasal dari luar atmosfer. Penemuan Jansky ini merupakan awal astronomi radio. Kini astronomi radio merupakan teknik yang hampir sama pentingnya dengan pengamatan astronomi melalui jendela kasat mata dan jendela sinar inframerah.

Tidak semua gelombang radio dari antariksa dibiarkan oleh jendela radio dalam atmosfer untuk mencapai permukaan bumi. Gelombang mikro yang panjang gelombangnya kurang dari satu senti meter (yang digunakan dalam radar) diserap oleh uap air dalam atmosfer. Gelombang yang lebih panjang daripada sekitar 15 meter akan dipantulkan kembali ke antariksa oleh lapisan bermuatan listrik yang membelokkan gelombang radio buatan manusia mengikuti kelengkungan bumi. Tetapi radiasi antara satu senti meter dan 15 meter dapat melewati jendela radio, dan radiasi ini membawa beraneka ragam informasi yang tak dapat diperoleh dari astronomi optis.

Teleskop radio pada dasarnya berbeda dengan teleskop optis. Teleskop radio yang diarahkan ke suatu planet atau benda lainnya tidak membentuk santir benda itu. Biasanya teleskop ini memusatkan gelombang radio dari planet secara keseluruhan ke detektor sehingga intensitas radiasinya pada berbagai saat dapat dicatat dalam bentuk yang mudah ditelaah, misalnya berupa garis berkelok-kelok pada pita kertas yang bergeser. Kerap kali teleskop terpasang diam dan rotasi bumilah yang menyapukannya melintasi langit sampai pada suatu saat teleskop itu mengarah ke suatu sumber gelombang radio. Suatu lonjakan besar lalu terlihat di antara gelombang-gelombang yang lebih kecil pada kertas. Tinggi lonjakan menunjukkan jumlah energi radio yang diterima dari sumber pada panjang gelombang yang dipilih sesuai setelan teleskop itu. Adanya lonjakan sinyal radio itu saja sudah membuktikan bahwa ada sesuatu di atas sana – suatu fakta yang dalam banyak hal tak dapat dijelaskan dengan cara lain – dan panjang gelombangnya dapat memberitahukan kira-kira apakah sesuatu itu. Tetapi yang paling penting adalah bahwa kuatnya lonjakan itu dapat menunjukkan suhu obyek. Dalam hal ini teleskop radio berlaku sebagai termometer. Teleskop dapat juga mendeteksi medan magnet dengan menangkap radiasi yang dipancarkan oleh partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet itu.

Astronomi radio sangat berguna untuk menelaah planet, antara lain karena planet tidak memancarkan cahaya kasat mata dari planet itu sendiri. Planet terbentuk dari bahan yang memancarkan gelombang radio. Dan, berbeda dengan cahaya kasat mata, gelombang tadi mudah menembus atmosfer planet dan lapisan awan. Bukti pertama bahwa suhu Venus melampaui 300O C dideteksi oleh teleskop radio di Laboratorium Penelitian Angkatan Laut Amerika Serikat di Washington D.C pada tahun 1965. Jalur partikel bermuatan berkecepatan tinggi yang melingkungi Yupiter, sebagaimana jalur Van Allen melingkungi bumi, merupakan rahasia yang baru terpecahkan ketika gelombang radio dari jalur itu dirunut sampai sumbernya oleh dua teleskop radio berukuran 27 meter di Institut Teknologi Kalifornia.

0 komentar:

Posting Komentar