Sunrays

Blogger Template by ThemeLib.com

Powered By Blogger

HABLUR ES DI ATAS PERMUKAAN MERAH MEMBARA

Published by ABAD ANTARIKSA under on 21.24

Venus : Part - 7

Para detektif Venus sekarang telah memperoleh informasi cukup banyak tentang planet itu hingga dapat memberikan gagasan mengenai iklim serta pemandangan di sana. Atmosfer Venus sangat berat, kerapatannya 30 kali kerapatan atmosfer bumi. Maka angin lembut saja sudah cukup menyebabkan timbulnya badai debu. Kira-kira 60 kilometer di atas permukaan terdapat awan abadi yang bagian atasnya terdiri dari hablur es dan titik-titik air pada bagian yang lebih rendah. Bilamana ada celah pada awan, maka langit yang terlihat akan bewarna pucat hijau kekuning-kuningan. Matahari yang jarang kelihatan di Venus bewarna merah bata. Badai hebat dapat mengaduk awan, tetapi hujan yang terjadi akan menguap di atmosfer yang kering dan panas sebelum sampai dekat tanah.

Sebagian besar permukaan Venus agak rata, mungkin terdiri dari debu merah yang memijar dalam bayangan, dan suhunya cukup tinggi untuk memanggang zat organik. Batuan dipermukaannya yang tak terlindung terkena erosi angin sehingga bentuknya berlengkung-lengkung dan gerowong seperti batuan di gurun bumi yang terkikis oleh angin berpasir; namun gambaran ini sama sekali belum pasti.

Selain atmosfer dan permukaannya yang berbeda dengan bumi, bagian dalam Venus tampaknya juga berbeda. Peralatan yang dibawa Mariner II menunjukkan bahwa medan magnet Venus sangat lemah, bahkan mungkin tidak ada, dan ini merupakan bukti kuat bahwa Venus tidak mempunyai teras besi cair seperti halnya bumi. Boleh jadi banyak terdapat besi dalam bahan asli pembentuk planet itu. Bila besinya tidak mengendap ke pusat, seperti kebanyakan besi di bumi dahulu, maka unsur itu dapat berada cukup dekat dengan permukaan dan bergabung dengan oksigen. Hal ini dapat menjelaskan tiadanya oksigen dalam atmosfer Venus.

Sekarang orang tahu bahwa Venus begitu panas dan kering sehingga hanya sedikit harapan untuk menemukan kehidupan di sana. Andaikata ada air dalam bentuk cair dekat kutub, air ini kelewat panas hingga akan menghancurkan senyawa organik kompleks, seperti misalnya protein dan asam nukleat, yang merupakan dasar kimia kehidupan di bumi. Mungkin ada jenis kehidupan lain dalam alam semesta, namun panas Venus akan berakibat fatal pula bagi makhluk tersebut.

Tentu saja terdapat kemungkinan, walaupun kecil, bahwa Venus lebih dingin pada masa silam dan mengandung air cair tempat kehidupan dapat berkembang. Kalau dahulu memang pernah ada, organisme hidup mungkin dapat menjalani evolusi cukup cepat untuk menyesuaikan diri dengan iklim yang makin tidak nyaman itu, boleh jadi dengan mengungsi ke awan agar tetap hidup.

Namun hal ini tampaknya mustahil. Pesawat antariksa tahan panas yang dikirim dari bumi ke permukaan Venus mungkin tidak akan menemukan kehidupan atau tanda-tanda kehidupan yang pernah ada di sana. Molekul organik yang berasal dari awal sejarah tata surya juga tidak akan ada. Panas Venus tidak akan memungkinkan lestarinya molekul semacam itu; lain halnya dengan keadaan beku di bulan.

0 komentar:

Posting Komentar