Sunrays

Blogger Template by ThemeLib.com

Powered By Blogger

PERMUKAAN BERKAWAH-KAWAH

Published by ABAD ANTARIKSA under on 21.34

Mars : Part - 4

Keadaan-keadaan tersebut – kekeringan ekstrem yang dingin, sinar ultraviolet kuat, ketiadaan oksigen – sangat tidak cocok bagi bentuk-bentuk kehidupan tinggi yang kita kenal dan keadaan tersebut tidak memberikan harapan lebih baik setelah Mariner IV memperoleh pandangan dekat pertama kali ke permukaan Mars. Ketika pesawat antariksa ini melintas pada jarak 9.900 kilometer dari Mars, gambar-gambar yang diambilnya menunjukkan adanya bangun-bangun bulat yang tidak diragukan lagi adalah kawah akibat tumbukan meteorit seperti yang terdapat di bulan. Ukuran kawah itu bermacam-macam, mulai dari yang garis tengahnya lima kilometer sampai 120 kilometer, dan rupanya umurnya pun berbeda-beda. Kawah yang terbesar hanya setengahnya berbibir; sedangkan kawah lainnya telah terkikis, walaupun pengikisan ini mungkin bukan akibat tumbukan meteorit yang terjadi kemudian. Banyak kawah merupakan lekuk bulat dangkal yang tidak menampakkan bibir menonjol, dan rupanya telah terisi hampir rata dengan tanah di sekitarnya.

Memang, beberapa ahli astronomi telah meramalkan adanya kawah meteorit di Mars, tetapi pada umumnya mereka tercengang juga ketika melihat gambar-gambar itu. Lebih dari 70 kawah terlihat jelas pada daerah yang luasnya kira-kira satu persen permukaan Mars. Ini berarti di seluruh planet terdapat 100.000 kawah lebih yang ukurannya kurang lebih sebesar itu. Dalam hal ini permukaan Mars mirip bulan. Menurut pengetahuan permukaan bulan yang tak berudara dan tak berair sudah sangat tua, mungkin sudah berumur dua hingga 4,5 milyar tahun. Bentuknya tetap lestari seperti itu karena tidak terjadi erosi baik oleh angin maupun air sepanjang masa. Bila permukaan Mars ternyata seperti itu juga, demikian menurut salah satu jalan pikiran lama, tentunya umurnya juga telah setua itu. Dan bila di situ tidak ada tanda-tanda erosi air, tentunya Mars pun belum pernah memiliki atmosfer atau air cair yang cukup. Tanpa atmosfer dan air, demikian lanjutan penalarannya, planet tersebut tidak mungkin pernah menunjang kehidupan sepanjang sejarahnya.

Kesimpulan pesimis tadi segera memperoleh tentangan. Mars berada dalam lingkungan buruk dalam tata surya tempat batuan yang berterbangan merupakan bahaya yang kerap terjadi. Di antara orbit Mars dan orbit Yupiter terletak zona asteroid tempat ribuan benda batuan dan logam beredar mengitari matahari. Barangkali ada sekitar 50.000 asteroid yang cukup besar sehingga dapat dilihat dengan teleskop besar. Kebanyakan benda ini berada di zonanya sendiri, tetapi beberapa di antaranya bergerak dalam orbit yang melewati daerah-daerah lain dalam tata surya.

Bersama asteroid yang tampak itu bergerak jutaan meteorit yang terlampau kecil untuk dilihat tetapi cukup besar untuk menimbulkan kawah besar pada planet manapun yang ditumbuknya. Bumi dan bulan telah mengalami banyak tumbukan serupa itu dan Mars, yang letaknya lebih dekat jalur asteroid, tentunya lebih banyak mengalaminya. Keeping-keping pecahan asteroid akibat tumbukan antara sesamanya menumbuk Mars dan menambah bopeng pada permukaannya yang sudah berkawah-kawah itu. Menurut taksiran, selama jangka waktu mana pun Mars telah ditumbuk oleh 25 kali lebih banyak meteorit daripada yang menumbuk bulan dalam jangka waktu yang sama. Bila permukaan Mars benar-benar tua dan bebas dari erosi yang berati, maka permukaannya tentulah lebih berbopeng daripada permukaan bulan. Karena kenyataannya tidak demikian, erosi tentu telah berlangsung sangat efektif di Mars dan permukaannya tentulah lebih muda daripada permukaan bulan. Tentu ada sesuatu yang mengikis kawah-kawah tua hasil bentukan sewaktu Mars masih muda, entah itu air entah angin. Walaupun sekarang tidak memiliki samudera maupun atmosfer yang cukup tebal, barangkali dahulu Mars memiliki keduanya sehingga lebih memungkinkan perkembangan kehidupan daripada sekarang.

Adanya keidupan di Mars masih diperdebatkan ketika Mariner VI dan VII melintas dekat Mars (pada jarak 3.410 dan 3.408 kilometer) atau bahkan pada waktu Mariner IX yang mengorbit maupun pesawat Rusia lewat dua kali sehari pada jarak 1.280 kilometer. Kendaran ini memancarkan banyak informasi sangat menditil ke bumi. Sebagian besar permukaan memang berkawah-kawah, walaupun tidak serapat “tanah-tanah tinggi” lama di bulan. Tetapi yang paling mencengangkan ialah adanya daerah-daerah luas yang sedikit kawahnya atau bahkan tak berkawah.

Mungkin yang paling jelas adalah suatu daerah luas berwarna pucat yang tampak dari bumi dan dinamakan Hellas. Serah ini terbukti hampir polos. Tampaknya Hellas adalah suatu daratan bergaris tengah 1.900 kilometer yang terpisah dari daerah berkawah-kawah oleh suatu lembah sempit dan punggung-punggung. Dataran ini tidak menyerupai “laut” bulan yang relatif mulus, tetapi ditaburi kawah-kawah kecil.

Pada bagian-bagian lain Mars, permukaan berkawah-kawah tadi mendadak berubah menjadi medan tak berkawah yang berbukit-bukit. Salah satu gambar memperlihatkan pemandangan seakan-akan ada gua besar bawah permukaan yang runtuh langit-langitnya sehingga terbentuk suatu “lembah amblasan”. Di dasarnya terdapat garis-garis tipis mirip jejak-jejak ternak dalam penglihatan penumpang pesawat udara. Pastilah tidak ada ternak yang digembalakan di lembah Mars itu, tetapi baik “jejak” itu maupun lembahnya sendiri tak dapat dijelaskan dengan mudah, demikian juga bengkakan besar pada khatulistiwa Mars yang dideteksi Mariner IX.

0 komentar:

Posting Komentar