Sunrays

Blogger Template by ThemeLib.com

Powered By Blogger

“KOTA-KOTA” DI MARS

Published by ABAD ANTARIKSA under on 21.35

Mars : Part - 2

Konsepsi menyesatkan ini segera memperoleh pendukung yang bersemangat. Mereka melengkapi Mars dengan segala sesuatu yang semestinya terdapat pada sebuah planet beradab, misalnya kapal di terusan, kota yang permai di oase-oase itu serta bangunan teknik besar untuk mengalirkan air. Tetapi banyak juga orang yang tidak sependapat dengan Lowell dan tidak melihat sesuatu pun di Mars kecuali bercak-bercak gelap-terang yang tidak dilintasi garis macam apa pun, lurus maupun tidak lurus. Beberapa di antara pengamat visual yang berpengalaman mengambil jalan tengah. Pada saat ketampakan sangat jernih kadang kala mereka melihat banyak ditil berbercak di Mars, tetapi tidak mengetahui apa itu sebenarnya. Mereka menduga bahwa Lowell dan pengikut-pengikutnya telah melihat sekilas ditil-ditil itu pula pada batas kemampuan lihat mereka dan membiarkan mata serta imaginasi mereka mengait-ngaitkannya menjadi “terusan-terusan“ yang lurus.

Semangat pendukung konsep terusan itu padam setelah peranti yang lebih baik dan alat penafiran yang lebih cermat menunjukkan bahwa keadaan di Mars sangat tidak cocok bagi peradaban tinggi seperti yang ada di bumi. Namun gambar yang dikirim oleh Mariner IV pada tahun 1960-an dan 1970-an oleh pesawat antariksa menunjukan bahwa Mars lebih penuh ditil daripada perkiraan Percival Lowell.

Lalu apa yang terdapat di Mars? Penglihatan kasar dari bumi pun memperlihatkan aneka keadaan yang berubah-ubah. Beberapa macam awan terdapat dalam atmosfer Mars. Terjadi perubahan tahunan musim, yang tampaknya mengubah ciri daerah luas. Topografinya pun mungkin sama beranekanya dengan topografi bumi.

Dari bumi, tampak tiga macam permukaan. Yang paling mencolok adalah tudung kutubnya yang putih cemerlang. Tudung selatan lenyap sama sekali selama musim panas di belahan selatan, tetapi tudung utara selalu masih memperlihatkan bercak kecil pada giiran surutnya. Pola yang mencolok berikutnya adalah daerah tak beraturan berwarna jingga kuning tua yang meliputi dua pertiga planet. Daerah itu biasanya disebut gurun, walaupun para pengamat terdahulu kerap kali memberinya nama indah seperti Elysium dan Eden. Di antaranya terdapat bercak-bercak lebih gelap yang disebut laut atau danau seperti mare di bulan. Daerah ini kadang kala tampak hijau, tetapi pengukuran yang cermat menunjukkan bahwa warnanya terutama kemerah-merahan seperti warna daerah sekitarnya yang cerah, tetapi lebih gelap. Itulah bagian Mars yang menunjukkan perubahan musiman yang paling menarik dan telah memperoleh perhatian paling bersemangat dari para ahli astronomi.

Karena poros Mars miring dengan sudut yang hampir sama dengan sudut kemiringan poros bumi, daerah kutub Mars berganti-ganti terkena cahaya matahari sebagaimana kutub bumi sehingga kedua belahannya berganti-ganti mengalami musim panas dan dingin. Tetapi Mars memerlukan 687 hari untuk mengitari matahari. Ini berarti bahwa setahun di sana panjangnya kurang dari dua tahun di bumi, dan musimnya dua kali lebih panjang daripada musim bumi.

0 komentar:

Posting Komentar