Sunrays

Blogger Template by ThemeLib.com

Powered By Blogger

LINGKUNGAN RENIK

Published by ABAD ANTARIKSA under on 21.31

Mars : Part - 8

Penemuan kehidupan di Mars akan merupakan peristiwa yang mendalam artinya, tetapi kiranya tidak mudahlah menemukannya. Kamera yang diorbitkan, betapapun tajamnya, hampir pasti tidak akan menangkap organisme renik yang hidup di bawah permukaan. Kehidupan di Mars mungkin terbatas di tempat-tempat tertentu, yaitu di lingkungan mikro yang keadaannya sangat cocok bagi kehidupan. Tidak mustahil bahwa ada air dalam keadaan beku di bawah permukaan; gurun-gurun merah itu mungkin samudera beku yang tertutup debu. Karena suhu di dalam Mars tentu lebih panas, maka es itu akan berubah menjadi air cair pada kedalaman tertentu di bawah permukaan. Bila memang demikian halnya, tiap gangguan yang kuat, misalnya ledakan gunung api, tumbukan meteorit atau gempa Mars yang dasyat, dapat berakibat lepasnya air atau uap air sehingga terciptalah suatu “bidang panas” lembab yang sangat cocok bagi kehidupan. Suatu pesawat antariksa yang mengorbit dan dilengkapi dengan peralatan untuk mengukur suhu dan uap air mungkin akan mendeteksi lingkungan mikro seperti itu.

Selanjutnya, untuk menentukan adanya kehidupan di Mars diperlukan pendaratan kendaraan tak berawak di sana. Pesawat pertama, Mars 3, didaratkan Uni Soviet pada bulan Desember 1971, tetapi alat itu bungkam setelah mengirimkan sinyal dalam waktu kurang satu jam. Penyelidikan ilmiah lebih rumit pada planet merah itu dijadwalkan untuk akhir tahun 1970-an, ketika Proyek Viking mulai. Pada misi pertama, dua kapsul akan mendarat lunak pada tempat yang ditentukan menurut data dari Mariner IX dan pesawat Rusia. Kapsul ini membawa seismometer, detektor air, kamera, magnet, pengumpul percontoh tanah dan peranti eksperimen pendeteksi kehidupan. Kendaraan yang mengorbit di atasnya membawa peranti untuk mensurvei tempat pendaratan dan menganalisis keadaan atmosfer Mars.

Pengetahuan lengkap tentang kehidupan di Mars mungkin baru akan diperoleh setelah ahli biologi dari bumi mendarat di sana dan menelaah lingkungan mikronya yang berbeda. Ini akan merupakan pekerjaan berat. Walaupun Mars lebih kecil dari bumi, tidak adanya samudera menyebabkan daratannya hampir seluas daratan bumi. Medannya sangat beraneka ragam. Selain banyak kawah, mungkin terdapat tanah tinggi serupa benua-benua di bumi. Astronomi radar menunjukkan titik-titik tertinggi yang menjulang 19 kilometer di atas gurun rendah, dan foto-foto dari Mariner menunjukkan banyak tanda misterius yang belum dikenali.

Penjelajahan Mars tentu juga akan menyelidiki satelitnya yang aneh, Deimos dan Phobos. Ukurannya sangat kecil dan dekatnya dengan planet induk merupakan hal unik dalam tata surya. Garis tengah Deimos kira-kira 15 kilometer dan jaraknya 24.00 kilometer dari permukaan planet. Phobos bergaris tengah 27 kilometer dan jaraknya 9.300 kilometer. Walaupun kecil, keduanya telah difoto oleh Mariner IX.

Menurut beberapa pengamatan, hal yang paling menarik pada Phobos, ialah bahwa kala edarnya tampak berkurang dengan lambat tetapi kentara. Satu-satunya penjelasan yang mungkin diterima adalah terjadinya geseran lemah dengan atmosfer Mars yang menyebabkan satelit itu berkurang energinya, lalu bergerak makin mendekati Mars dengan orbit yang makin kecil dan makin cepat. Atmosfer Mars sangat tipis, maka satelit yang dapat dipengaruhi seperti itu haruslah sangat rendah kerapatannya. Bila pengamatan itu benar ( belum ada kesepakatan tentang ini ), Phobos haruslah lebih ringan daripada benda padat apapun yang diketahui.

0 komentar:

Posting Komentar